Menikmati Semilir Angin di Hamparan Perbukitan Teh Jamus Ngawi

Perkebunan teh ada banyak salah satunya adalah kebun teh Jamus di Ngawi. Kebun teh ini memiliki kelebihan di banding dengan kebun teh lain. Jika kebun teh lain berupa hamparan tanah yang lapang, maka di kebun teh ini the terhampar di perbukitan. Di Jamus, kebun teh Bukit ini berbentuk hamparan dan berundak seperti candi. Nah ada kebun teh yang menyerupai candi Borobudur di beri nama Borobudur hills.

Teh jamus
Libur lebaran kali ini saya pulang ke kampung halaman pasangan saya tepatnya di Ngawi. H+2 sya dan keluarga mengunjungi dusun Ngrambe, untuk bersilaturahmi. Dusun Ngrambe terletak di Ngawi bagian barat. Kami berangkat pagi. Sampai disana selesai silaturahmi saya bersama Mas Aji berencana untuk mengunjungi perkebunan teh Jamus yang berada di Ngawi.

Menurut saudara dari Ngrambe, tempat tersebut letak kebun teh tidak jauh dari tidak jauh dari tempat tersebut, jalannya halus, ada pula flying foxnya. Wah kami semakin penasaran. Jam sudah menunjukkan pukul satu siang lebih WIB. Awalnya adik kami bilang kalau di daerah Karanganyar ada juga perkebunan teh kemuning. Namun, saat ini menurut saya yang memungkinkan untuk dikunjungi adalah kebun teh jamus yang berada di kaki gunung lawu bagia utara. Kami memutuskan untuk pergi karena jarak tidak terlalu jauh. Lagi pula cuaca masih cerah.

Borobudur Hills
Jam setengah dua kami berpamitan pada saudara Ngrambe untuk pergi sejenak menuju dan perkebunan teh jamus. Setelah melewati jalanan desa di Ngrambe yang belum halus akhirnya kami sampai jalan Ngawi Ngrambe. Kami bernagkat menggunakan sepeda, kali ini saya hanya berdua saja, bapak ibu masih di Ngrambe.

Jalan raya menuju sini tidak banyak te lumayan bagus tidak banyak lubang. Sayangnya jalannnya agak sempit hanya bisa di lalui mobil. Kalau di lalui bus besar bisa tapi akan memakan badan jalan dari arah berlawanan. Di perempatan pasar Ngarmbe ada palang arah petunjuk arah jamus lurus kemudian kami lurus. Ada beberapa iringan sepeda motor dan mobil yang menuju arah yang sama dengan kami. Rupanya mereka juga ingin mencicipi liburan di perkebunan teh jamus. Nah, ada yang unik nih, beberapa plat mobil menunjukkan di beberapa tempat di luar daerah ada yang ber plat L, Ad, dll eh ada pula plat B yang dari Jakarta. Mereka berbondong menuju arah kebun teh. Yap, sepertinya kami sudah akan sampai karena ada tulisan desa girikerto

Perlu di ketahui bahwa Perkebunan Teh Jamus yang berada di Dusun Jamus, Desa Girikerto, Kecamatan Sine, Kabupaten Ngawi, Jatim, yang berbatasan dengan Kabupaten Sragen, Jateng.Lokasi agrowisata teh ini justru lebih dekat dari Sragen yang hanya 40 km arah timur, sementara dari Kota Ngawi arah barat berjarak 45 km, dan bila ditempuh dari Kota Surabaya sekitar 245 km.

Papan Selamat datang di kebun teh
Pukul setengah tiga sampai di pos penjualan tiket. Tiket kali ini di jual seharga 8000 rupiah dan mendapatkan satu box teh. Untuk tiket ada kenaikan karena libur lebaran. Biasanya tidak mencapai 5000 rupiah.
el
Setelah mendapatkan tiket selang 200 meter ada penukaran tiket dengan teh satu box kecil. Kemudian sampailah di area perkebunan teh, jalannya berkelok kelok, harus ekstra hati-hati karena jalan berkelok dan nanjak.

Di kebun teh ini ada air terjun, ada sendang lanang dan yang paling sensasional adalah Borobudur hills. Setelah sampai di parkiran kami memulai berjalan menuju Borobudur hills. Borobudur hill ini ternyata bru di resmikan pada tahun 2003 oleh bupati Ngawi saat itu yaitu dr Harsono.

Suasana di kebun teh
Untuk mencapai puncak tertinggi dari Borobudur hills ini kita harus melewati tangga. Yap cukup tinggi, karena menurut informasi Borobudur hills mempunyai tinggi 35,4 meter. Cukup membuat terengah engah ketika menaiki tangga. Pada saat naik, saya mencoba tangga yang agak ekstrim tidak ada pegangan tangannya. Tapi waktu turun melewati tempat yang berbeda, ada pegangan tangannya jadi tidak terlalu lelah ketika naik atau turun.

Tangga naik bukit borobudur
Di tempat ini kita bisa melihat hamparan perkebunan teh, kolam renang dari air sendang lanang pun kelihatan. Pemandangannya indah, subhanallah. Setelah selesai melihat kami turun dari Borobudur hill tsb.

Berkunjung ke Museum Radya Pustaka Solo Setelah di Renovasi

Museum Radya pustaka Solo merupakan museum tertua di Indonesia. Museum ini beralamat di jalan Slamet Riyadi Surakarta di komplek taman Sriwedari. Museum radya pustaka di bangun pada tahun 1890. Letak museum di jalan Slamet Riyadi mudah di jangkau. Tepatnya di depan Gramedia Solo agak ke Kanan. Walaupun museum ini bersejarah dan berada di jalan jantung kota Solo, banyak wisatawan yang melewatkan tempat ini. Buktinya waktu saya datang hanya beberapa saja yang datang, Padahal di sebelah nya lagi ada job fair, kok tidak ada yang tertarik berkunjung sembari ikut job fair.

Museum Radya Pustaka Surakarta

Museum Radya Pustaka Mulai Dibuka


Setelah beberapa bulan di renovasi kini museum radya pustaka telah di buka kembali. Museum Radya pustaka buka mulai pukul 08.00 WIB. Untuk tiket masuk per orangnya Rp 5000. Museum ini setelah di renovasi agak berbeda kesan kuno masih ada namun tak kentara seperti dulu.
batu peringatan radyapustaka

Beberapa waktu lalu, Saya datang dengan membayar tiket 5000 rupiah. Sayang sekali tidak ada guide yang mengantar kami. Tak ada seorang pun yang menjelaskan. Sampai di dalam museum mulai dari depan terdapat koleksi tembak. Saya mulai mengamati detail satu per satu koleksi bersejarah di tempat tersebut. Tak seperti yang saya sangka, ternyata informasi mengenai tombak yang ada di museum sangat minim. Hanya beberapa saja yang ditulisi keterangan. Hal ini membuat pengunjung bingung.

Terdapat Peninggalan Raja Napoleon Bonaparte


Setelah menjelajahi halaman depan, tak sengaja saya melihat sebuah kotak musik hadiah dari napoleon bonaparte untuk raja Solo pada waktu itu. Selain kotk music ada lagi peninggalannya yaitu vas bunga.
Setelah itu saya masuk ke dalam museum yang berisi piringan porselen. Di sini ternyata ada vas bunga peninggalan ssejarah yang merupakan hadiah dari Napoleon Bonaparte. Hal ini menunjukkan bahwa pada zaman dahulu terjadi hubungan antara kerajaan Surakarta dengan Napoleon Bonaparte.

Vas Peninggalan Napoleon Bonaparte

Melihat Koleksi Museum Radya Pustaka


Saya mengelilingi museum tersebut, ada juga koleksi berupa gamelan yang lengkap dengan alat-alatnya. Di ruang tengah ada koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang dari rumput eits tapi gak ada wayang orangnya hehe.

Jenis-jenis wayang
Koleksi yang lain adalah kepala perahu Rajamala disebelah samping. Agak aneh sih di ruangan tersebut ada menyannya cukup terasa bau menyannya.

Di ruang terakhir masih sedikit acak-acakan walaupun sebagian sudah di tata. Di ruang paling belakang ada beberapa koleksi juga seperti miniature pemakaman raja-raja di imogiri.

miniatur pemakaman raja

Yap selesai sudah penjelajahan kami. Saat akan balik, saya penasaran dengan ruang yang ada di samping lagi, ada beberapa koleksi relief di sana. Saya agak kecewa karena relief yang ada minim informasi. Jadi ingat dulu pernah ada kasus pengelola Museum ini yang menjual koleksi relief ke salah satu pengusaha, bagaimana ya kisahnya dulu kok bisa pagar makan tanaman.


Benteng Bersejarah di Ngawi Benteng Pendem Van De Bosch

Peninggalan Belanda di Indonesia salah satunya berupa benteng. Nah di Ngawi ada benteng peninggalan belanda yaitu benteng Van des bosch atau sering di sebut dengan benteng Pendem. Terletak tidak jauh dari alun-alun kota Ngawi. Benteng ini juga memiliki beberapa keistimewaan. Salah satunya terletak di dekat sungai bengawan Solo dan pertemuan sungai bengawan solo dan sungai Madiun dan sering di sebut sungai tempuk.
Benteng Van de Bosch
Saya pergi ke Benteng ini bersama suami saya, maklum suami orang Ngawi. Mulailah kami menelusuri benteng bersejarah ini. Ini adalah benteng ketiga yang saya kunjungi setelah benteng Vredeburg di Jogja dan benteng Vastenburg di Solo. Benteng Pendem ini memiliki arsitektur yang berbeda dengan dua benteng yang sudah saya kunjungi sebelumnya.



Kami memasuki terowongan masuk benteng, atau pintu pertama sebelum bangunan benteng sebenarnya. Setelah itu ada pintu lagi, di sini ada tarif masuk benteng yaitu 2000 rupiah per orang, dan parkir sepeda motor 1000 rupiah. Kami mengelilingi benteng ini mulai dari pintu depan hingga ke sudut-sudut benteng.

Ternyata di sini terdapat penangkaran burung walet dan di lindungi. Ada beberapa sarang burung walet di benteng ini. Setelah menjelajahi benteng, kami menuju pintu belakang dan melihat dua sungai, sungai bengawan solo dan sungai Madiun. Bisa jadi dulu pada zaman penjajahan daerah sini sangat ramai karena dikelilingi sungai.


yup udah dulu ya..selamat menikmati benteng peninggalan Belanda di Ngawi yaitu benteng Pendem atau benteng Van de Bosch

Wana Wisata Gunung Bromo, Potensi Wisata yang Terlupakan

Waktu kecil, ada gunung yang akan meletus. Rupanya gunung yang akan meletus tersebut adalah gunung Bromo. Saya pikir gunung Bromo sama mBromo(sebutan wana wisata gunung Bromo untuk daerah saya, kebiasaan orang daerah sini menambahkan m pada kata berawalan B seperti Bromo jadi mbromo) itu sama ternyata berbeda. Mbromo adalah salah satu kebun milik pemerintah yang digunakan sebagai wana wisata.

Wana wisata gunung Bromo atau Mbromo ini terletak di Delingan, karanganyar, kabupaten karanganyar. Letaknya tidak jauh dari waduk Delingan. Saya waktu kecil bersama pakde saya dan keluarga datang kesini. Pengunjungnya lumayan banyak waktu itu. Ada arena bermain anak-anak dan tempat lesehan, banyak pedagang yang berjajar disana.

Sekarang setelah sekian lama tidak datang kesana lagi kabarnya wana wisata tersebut telah mangkrak. Kabar ini saya lihat dikoran solopos beberapa waktu yang lalu. Pengunjung sangat sepi, arena bermain terlihat usang tidak terawat. Begitulah sedikit berita yang saya baca mengenai bromo di koran tersebut.
Hal ini, membuat saya semakin penasaran ingin kesana melihat langsung kondisi wisata yang terbengkelai, mungkin saja wisata ini kurang peminatnya karena pengelolaan yang kurang baik sehingga tidak ada inovasi dalam menarik pengunjung.

Perlunya perhatian pemerintah sangat diperlukan apalagi ini merupakan salah satu tempat wisata bagi keluarga. Tempatnya di area hutan membuat wana wisata ini semakin mengukuhkan diri sebagai wana wisata yang perlu dikembangkan.

Ironisnya, berbeda dengan wana wisata sekipan yang cukup baik dikelola. Wana wisata sekipan merupakan salah satu wana wisata yang dikelola oleh PTPN yang terletak di Tawangmangu. Hampir setiap akhir pekan digunakan untuk outbond maupun kemah. Lalu bagaimana dengan wana wisata mBromo?

Sebenarnya potensi wisata ini bisa saja di gali, tergantung bagaimana mengembangkan potensi wana wisata.
Swaktu saya kesana untuk membuktikan ternyata kondisinya cukup parah. Tak seperti dulu saat saya waktu kecil yang ramai hiruk pikuk pengunjung. Sepertinya wana wisata Bromo ini menjadi mati suri.
Hanya saya waktu itu yang kesana, tapi kemudian di susul ada dua orang lagi. Waktu itu saya tak menemui satu petugas pun.

Saya pun ingin menjelajahi lebih dalam karena masih penasaran dengan hutan di wana wisata ini. Namun saya urungkan niat saya karena segerombolan nyamuk menyerang saya.

Saya lalu membalikkan badan dan mulai melihat-lihat bangunan tsb. Sepertinya bangunan ini memang sudah tak layak pakai.

Setelah itu saya melongok di sebelahnya, ternyata ada ratusan tanaman kunyit yang di sebar di hutan ini sungguh fantastis ada ratusan species. Namun karena tak ada petugas saya tidak bisa bertanya. Padahal bisa di manfaat sebagai potensi wisata di daerah karanganyar. Mengingat tempatnya yang tidak jauh dari kota.


Jika menjadi wisata maka akan menambah deretan wisata yang wajib dikunjungi di daerah Karanganyar selain Tawangmangu.

Warung Blogger


Menyambangi Museum Batik Danar Hadi Solo

Museum Batik Danar Hadi Solo, terletak di jalan slamet riyadi. Museum Batik ini merupakan milik perorangan dan di kelola oleh Danar hadi. Danar hadi sebenarnya merupakan salah satu perusahaan batik. Danar Hadi merupaka singkatan dari nama pemiliknya. Untuk masuk museum ini dikenai tiket masuk sebesar 25 ribu;

Berkunjung Ke Museum Danar Hadi Solo


Di pertengahan bulan April saya pergi ke Museum Batik Danar Hadi bersama teman. Museum ini terletak di Jalan Slamet Riyadi. Memang sekilas bukan sebuah museum batik dari depan, tapi didalamnya penuh dengan berbagai macam koleksi batik. Dari depan plang tulisan museum Danar Hadi cukup kecil sehingga secara kasat mata dari kejauhan tidak terlihat museum.

Museum Danar Hadi
Kami memasuki Museum Danar Hadi tersebut. Namun rupanya kami harus membayar tiket masuk seharga 25 ribu per orang . Dengan harga segitu mahal sekelas museum. Mungkin pihak pengelola sudah mempertimbangkan kenapa harga tiket cukup mahal.

Masuk museum, dibukakanlah pintu oleh seorang penjaga kemudian ditanya sudah beli tiket? Saya jawab sudah. Setelah itu kami mendapati seorang wanita muda nan cantk dan energik, Mbak Gea namanya, guide Museum Batik Danar Hadi yang baru.

Isi Museum Batik Danar Hadi


Pertama kami di peringatkan untuk tidak memotret ataupun merekam isi museum tersebut oleh Mbak Gea, karena sudah dilindungi hak ciptanya. Ya untuk menyiasatinya saya menulis apa yang diceritakan oleh mbak Gea. Mulai dari awalan yaitu tentang batik zaman dahulu, kemudian ada pula batik dari Eropa-Jawa

Batik yang dibuat oleh noni Belanda yang tinggal di Indonesia. Para noni Belanda membuat batik dapat di pengaruhi oleh lingkungan pada zaman tersebut. Misal saja ada Batik Diponegoro yang menggambarkan perang diponegoro pada tahun 1825-1830. Pada saat itu noni Belanda hanya menggambarkan batik berupa kereta kuda beserta prajurit dan kompeni Belanda. Ada batik yang lain yang dipengaruhi oleh cerita yang berkembang di Eropa

Kemudian menuju batik kraton. Batik Kraton Solo mempunyai ciri khas tersendiri jika dipakai untuk baawahan motifnya dari kanan atas ke kiri bawah dan putihnya di dalam, berbeda dengan batik kraton yogya dari kiri atas ke kanan bawah dan putihnya di luar. Ada perbedaan yang mencolok juga antara batik yang dipakai di Kraton Solo Dan Kraton Yogya. Kalau di kraton solo di pakai oleh pengageng maka di kraton yogya dpkai untuk abdi dalem dan sebaliknya.

Selanjutnya berkisah tentang macam-macam batik , berhubung mbak guidenya bicara cepat saya hanya bisa mengingatnya sedikit, adapun tulisan saya juga sedikit karena terlalu sibuk dengan penjelasan.

Saya tulis saja yang saya ingat. Ternyata ada batik untuk lamaran. Untuk laki-laki bernama satriya manah yang intinya laki-laki itu bilang?maukah kau menikahiku?. Sedangkan untuk perempuannya bernama semen rente yag kurang lebih maknanya merantai hati, cie.

Ada pula slobot sebagai penutup jenazah. Beberapa batik memiliki motif parang curiga, parang, parang rusak dll. Berbagai batik yang ada kebanyakan digunakan oleh raja-raja keraton.

Kami berjalan mengikuti guide. Tak berapa lama, ada seorang ibu yang membantu guide tadi menjelaskan keterangan jika guide kurang menjelaskan. Ada batik yang berasal dari Gujarat, India, batik itu kebanyakan berwarna merah. Saya bertanya mengapa kebanyakan warna merah. Guide di bantu oleh ibu tadi, menjawab kalau di India kemungkinan menggunakan pewarna alami seperti dari akar mengkudu.

Batik Tiga Negeri dan Batik Lasem


Beralih ke batik 3 negeri yang cukup terkenal. Batik tiga negeri ini berisi perpaduan dari Lasem yang identik dengan warna merah, dari solo identik warna coklat, dan biru dari semarang. Sedangkan batik Lasem sendiri mendapat pengaruh banyak dari China atau Tiongkok, di bukitkan dengan warna merah. Kebanyakan orang China menggunakan batik China untuk beribadah.

Batik Indonesia


Untuk batik Indonesia merupakan penyatuan batik keraton dan batik pesisir . Motifnya menggunakan motif keraton, sedangkan warnanya menggunakan warna batik pesisir.

Sebenarnya masih banyak yang ingin saya ceritakan, untuk cara membatik mungkin bisa saya lanjutkan lagi di lain artike untuk saat ini saya hanya bisa mengulas sedikit tentang museum batik Danar Hadi Solo. Oh ya masih ada destinasi wisata lain yang bisa di kunjungi untuk lebih lengkapnya bisa mengunjungi wisata murah solo 1, dan wisata murah solo 2


Wisata Murah Solo : Berkunjung Ke Pasar Triwindu Pasar Barang Antik

Pasar Triwindu di Solo Surakarta gaungnya sudah terdengar seantero nusantara. Tidak berlebihan karena ada beberapa referansi wisata yang merekomendasikan tempat ini sebagai salah satu tujuan wisata di Solo.

Yaaaaaap petualangan dimulai. Kali ini saya di temani oleh suami saya. Biasanya saya di temani oleh Naning dan Kurnia. 
pasar triwindu
Kami mencoba menjelajahi pasar ini awalnya saya hanya penasaran saja. Dulu sempat mau kesini bersama teman-teman namun belum kesampaian. Akhirnya kesampaian juga.

Pasar triwindu terletak di dekat ngarsopuro. Ngarsopuro sendiri sudah tidak asing lagi dikepala. Beberapa tahun terakhir ada pasar ngarsopuro tiap malam minggu dan hari libur. Nah, pasar triwindu ini letaknya di jalan ngarsopuro itu..

Pasar Trwindu di Solo ini menjual barang-barang yang sekarang mungkin sudah tidak di produksi lagi. Ada juga barang bekas tinggal di pilih.



Ada apa saja di pasar Tri Windu. Ada banyak, penasaran ya? silahkan datang sendiri ya. Saat saya melihat lihat ada uang rupiah cetakan lama juga seperti 1 rupiah dan sen. 

Contact Us

Name

Email *

Message *

Back To Top